Jalur utara Sukabumi,Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Ungkap Biang Kemacetan

Infoparlemensukabumi.com||Kemacetan arus lalu lintas di jalur utara Sukabumi yang terjadi tiap weekend atau libur akhir pekan mendapat tanggapan dari anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar. Rabu, (20/7).

Hera Iskandar yang juga merupakan ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi mengungkapkan kemacetan arus lalulintas jalur utara merupakan sebuah konsekwensi Sukabumi menjadi perkotaan yang sebenarnya terlebih dengan status Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGG).

“Ini memperlihatkan bahwa Sukabumi harus punya kesiapan, belum ini jalan tol nya jadi, bayangkan kalau jalan tolnya sudah jadi,” ungkapnya.

Macetnya arus lalulintas di jalur utara dijelaskan Hera, karena meningkatkan volume kendaraan akibat ketertarikan orang luar daerah masuk ke Sukabumi atau orang Sukabumi yang melakukan perjalanan pulang pergi ke Jakarta.

“Terlebih akan makin banyak di tiap weekend, sehingga saya menyikapi ini harus dipikirkan baik baik penyebabnya karena saya lihat para petugasnya baik itu dari kepolisian ataupun dishub,saya kira itu sudah sangat maksimal,” jelasnya.

“Tinggal sekarang infrastruktur nya contoh dijalan jalan pertigaan, bahu bahu jalan itu rusak, nah sebaiknya tidak melihat ini kewajiban pemerintah daerah atau pusat, yang jelas yang ada disini yang kena dampaknya,” sambungnya.

Sehingga lanjut Hera, berdasarkan pengamatannya sebagai rakyat kabupaten Sukabumi solusinya sebagai upaya mengurai kemacetan bahu bahu jalan diperbaiki agar ruas jalan bisa digunakan tiga atau empat jalur.

“Sedikit solusi, jalan yang bahu bahunya itu dibenahi, diperbaiki sehingga mereka bisa empat jalur, tiga jalur misalnya gitu,” terangnya.

Masih kata Hera, juga dilakukan penertiban terhadap tenaga tenaga ataupun orang orang yang memarkirkan kendaraan, karena terkadang orang orang yang memarkirkan tersebut akan lebih cenderung memberikan kesempatan terhadap siapa yang memberi.

“Nah makanya kami meminta kalau memang misalnya itu dibiarkan karena untuk penghasilan dan membantu, dari pemerintah memberikan bimbingan bagaimana cara memarkirkan cara membelokan mobil yang menurut keilmuannya,” bebernya

“Yang paling intinya penyebabnya, karena kadang kadang hampir tidak ada penyebab karena saking banyak kendaraan yang melintas, makanya infrastruktur hal hal kecil itu segera dibenahi jalan jalan yang rusak dan lainnya,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, kata Hera keberadaan Pak Ogah juga di pertigaan pertigaan harus ditertibkan, hal itu kadang kadang membuat persoalan, juga jam keluar pabrik di atur agar tidak berbarengan.

“Saya melihat juga hal itu, pabrik pabrib yang jadi biang biang kemacetan itu ditiap hari weekend, Jumat, Sabtu, sebaiknya pemerintah juga melalui dinas tenaga kerja, dishub memberikan intervensi kepada mereka bagaiamana jam mereka itu pulangnya jangan berbarengan misalnya pertama jam 2, terus jam 3, atau jam 4,” ucapnya.

“Intinya solusi yang saya sampaikan ini belum tentu juga benar, mungkin juga sudah dilakukan tetapi kalau kita misalnya, saya pikir kalau kita melaksanakan salahpun kita sudah melaksanakan, tapi kalau tidak ya tidak akan jadi solusi,” pungkasnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *