Pengunjuk rasa yang menentang RUU Pilkada merusak pagar DPRD Kota Sukabumi

Pada hari Jumat, seratusan mahasiswa dari berbagai organisasi dan kampus di Sukabumi, Jawa Barat, melakukan demonstrasi menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada, yang berakhir dengan ricuh karena mereka menghancurkan gerbang sekretariat DPRD Kota Sukabumi.

Di Sukabumi, Jumat, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rita Suwadi mengatakan, “Kami menurunkan personel yang dibantu petugas keamanan lainnya untuk mengamankan aksi unjuk rasa ini, dan saat ini kondisi di lapangan kondusif dan massa telah membubarkan diri.”

Menurut pengamatan yang dilakukan di lokasi, demonstrasi mahasiswa dimulai sekitar pukul 13.00 WIB, atau setelah Shalat Jumat. Demonstrasi pertama dimulai di Tugu Adipura Kota Sukabumi untuk berorasi tentang tuntutan aksi.

Setelah demonstrasi, massa bergerak menuju Sekretariat DPRD Kota Sukabumi. Ratusan mahasiswa mencoba masuk ke gedung, tetapi dihalangi oleh petugas keamanan gabungan.

Aparat keamanan yang sudah bersiaga mencoba menenangkan massa dengan membentuk barikade, tetapi mereka tidak dapat menahan dorongan mahasiswa. Akibatnya, konflik antara mahasiswa dan aparat terjadi.
Akhirnya, karena banyaknya pengunjuk rasa, gerbang masuk dan keluar Sekretariat DPRD Kota Sukabumi jebol. Setelah itu, massa kembali ke Tugu Adipura Kota Sukabumi, di mana mahasiswa berorasi, membaca puisi, dan membakar ban bekas.

Petugas keamanan yang berjaga-jaga mengalihkan lalu lintas ke jalan lain agar tidak terlalu padat karena demonstrasi ini.

Ruddy Indra, koordinator aksi Cipayung Plus, menyatakan bahwa tindakan ini dilakukan untuk menghindari penerimaan RUU Pilkada dan untuk mematuhi keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan MK Nomor 70/PUU-XXII/2024.

Ia menambahkan bahwa, sebagai lembaga yudikatif tertinggi, semua lembaga dan bagian pemerintahan harus mematuhi putusan MK, tetapi tindakan DPR telah melanggar demokrasi negara, dan mereka ingin merevisi putusan itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *