
Infoparlemensukabumi.com||Program donasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) Peduli terus mendapat respons positif dari masyarakat. Hingga Minggu (21/9/2025), dana yang terkumpul sudah menembus Rp22,5 juta dan akan digunakan untuk membantu warga Sukabumi yang tinggal di hunian tidak layak.
Nuril Arifin, menyampaikan apresiasi kepada para donatur yang menitipkan amanah melalui gerakan sosial ini. Ia menilai, meski baru sebulan berjalan, dukungan masyarakat sangat besar, baik dari warga Sukabumi sendiri maupun dari luar daerah.
“Alhamdulillah, program ini bagian dari komitmen kita untuk membangun Sukabumi bersama. Kami juga terbuka bekerja sama dengan pemerintah daerah agar lebih terarah dan selaras dengan program Sukabumi Mubarakah,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, bantuan perdana akan disalurkan untuk memperbaiki rumah Misjo, warga Kampung Panenjoan, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak. Rumah sederhana berbahan kayu dan bilik bambu dengan lantai tanah itu dihuni Misjo bersama keluarganya.
Selain Rutilahu, Yayasan Peduli sebelumnya telah menyalurkan berbagai bantuan sosial, mulai dari kursi roda bagi warga penyandang disabilitas di beberapa kecamatan hingga santunan bagi anak yatim piatu.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali, memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Menurutnya, keberhasilan pembangunan tidak bisa hanya ditopang pemerintah, melainkan memerlukan kolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat.
“Pembangunan di Sukabumi memerlukan gotong royong. Saat ini ada lebih dari 4.000 rumah tidak layak huni di wilayah kita. Gerakan sosial seperti ini jelas membantu meringankan beban masyarakat sekaligus mendukung program pemerintah,” kata Budi.
Ia menambahkan, keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sosial menunjukkan bahwa kepedulian bersama bisa menciptakan perubahan nyata. DPRD, lanjutnya, berkomitmen mendorong hadirnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Sukabumi.