
Perbandingan antara industri pariwisata Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Sukabumi menarik perhatian.
Uden Abdunnatsir, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, mengungkapkan hal-hal jelas yang membedakan dua daerah ini, yaitu bagaimana mereka menggunakan pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi.
Setelah beberapa hari melakukan kunjungan kerja atau kunker, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari dapil IV menegaskan bahwa Lombok Utara dapat menjadikan pariwisata sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang dapat mencapai 70% dari APBD.
Bayangkan saja, ada sekitar 3.000 hingga 3.500 turis yang datang ke Lombok Utara setiap hari.
Uden memberi tahu kepada media pada Rabu (23/4/2025), “Ini jelas menunjukkan pariwisata di sana sudah seperti mesin pencetak uang yang tak pernah berhenti.”
Dia mengakui bahwa kondisi serupa sulit dicapai di Kabupaten Sukabumi karena perbedaan budaya dan nilai lokal yang membentuk kehidupan masyarakat.
Lombok Utara memiliki budaya yang bebas, yang menarik banyak wisatawan.
Destinasi seperti Gili Trawangan, yang menawarkan gaya hidup santai dan kebebasan berkomunikasi, sangat disukai oleh turis asing.
Sebaliknya, Uden mengatakan bahwa tradisi religius dan adat istiadat Kabupaten Sukabumi menghalangi pengembangan pariwisata dengan daya tarik global yang sama. Di Sukabumi, nilai-nilai timur dan agama tetap dihormati.
Ini membuat kita harus mempertimbangkan dengan cermat bagaimana menggabungkan pariwisata agar tetap menarik tetapi tidak melanggar standar.
“Tentu saja, pendekatan seperti ini memerlukan kreativitas dan inovasi,” kata Uden.
Namun demikian, Uden percaya bahwa Kabupaten Sukabumi memiliki banyak potensi wisata yang menarik jika dikelola dengan baik.
Ia mendorong pemerintah daerah untuk berkonsentrasi pada pembangunan wisata alam dan berbasis budaya lokal.
Kami memiliki pantai yang indah, pegunungan yang memukau, dan kesempatan untuk mengunjungi tempat ibadah yang unik.
Dia menyatakan bahwa semua ini dapat menjadi kekuatan jika dikelola dengan cerdas dan visioner.