
Infoparlemensukabumi.com||DPRD Sukabumi angkat bicara setelah berita viral tentang denda Rp1 juta terhadap tamu hotel. Dimungkinkan industri pariwisata setempat akan mengalami dampaknya jika denda dinilai.
Belum lama ini, video yang menunjukkan seorang tamu hotel Anugrah Sukabumi mengeluh tentang denda yang dikenakan padanya telah viral. Ia melaporkan melalui akun TikTok @putririna1980 bahwa ia harus membayar denda sebesar Rp1 juta karena menyatukan dua kasur, atau twin bed, dalam satu kamar.
Raden Kusumo Hutaripto, anggota Komisi II DPRD Kota Sukabumi, memberikan tanggapan atas berita ini. Dia mengklaim bahwa hal ini berpotensi merusak reputasi wisata Sukabumi.
Raden mengatakan pada Jumat (14/2), “Jika hal ini tidak dikomunikasikan sejak awal, bisa timbul kesan kurang baik. Masalah ini dapat merusak citra pariwisata Sukabumi.”
Sementara itu, hotel mengklarifikasi bahwa tamu telah menandatangani formulir registrasi, Raden mengatakan bahwa baru kali ini dia tahu bahwa menyatukan bed dapat dikenakan denda. Salah satu aturan menginap yang tercantum dalam formulir adalah larangan menggabungkan kasur. Pihak hotel menjelaskan bahwa, meskipun hal ini mungkin terdengar sepele, tata ruang hotel sudah didesain sedemikian rupa untuk memungkinkan kasur di dalamnya.
Di akun media sosial resminya, hotel menyatakan bahwa menyatukan tempat tidur tanpa bantuan pelayan kamar dapat merusak ruangan, merusak aset hotel, dan berbahaya bagi tamu karena ada beberapa instalasi listrik dan telepon yang terpasang di antara dua dipan.