Deg-degan, cemas dan was-was itulah yang dirasakan para Honorer menunggu hasil Testing PPPK (Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja) Guru. FPHI (Front Pembela Honorer Indonesia ) Korda Sukabumi menyebut pemerintah kurang persiapan, karena tak hanya pengumuman hasil yang diundur tapi juga tahapan lainnya.
Menurut FPHI ini adalah kali kedua pengumuman PPPK Guru diundur. Awalnya diumumkan pada tanggal 24 September 2021 (01/10/2021). “Setelah sebelumnya dari mulai pendaftaran, pelaksanaan sampai pengumuman terus diundur, tanpa kejelasan. Pelaksanaan testing semula bulan Agustus mundur ke September,” jelas Sekjen FPHI Korda Sukabumi Kris Dwi Purnomo kepada awak media, hari Sabtu kemarin di Komplek Gelanggang Cisaat
Kris mengatakan ribuan Guru yang sudah mendaftar di tahap 1 merasa cemas dan was-was karena belum ada kepastian dari Panselnas dan Paselda hingga saat ini. “Saya menyayangkan pemerintah yang tidak serius dalam menyelesaikan permasalahan Guru honorer di Indonesia melalui Program PPPK dengan mengangkat Satu Juta Guru yang Digagas Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim,” ujarnya
Ia mempertanyakan pernyataan Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Suharmen yang menyebut masih menghitung hasil testing yang sudah dilaksanakan. Padahal hasil itu jelas ada di SSCASN Puspenjar milik Perintah.
Kris juga menyoroti peran dan upaya pemerintah daerah serta legislatif karena ini juga menjadi tanggung jawab keduanya. Ada Pengadaan pegawai oleh BKPSDM yang bermitra dengan Komisi 1 di DPRD dan Dinas Pendidikan Bermitra dengan Komisi 4/
“Kalau dalam waktu seminggu ini belum ada kejelasan kami akan turun mempertanyakan langsung ke pihak-pihak terkait diatas,” tegasnya