Kasus meninggalnya balita asal Kampung Gardu, Desa/Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi yang viral dimedia sosial, mendapat respon dari wakil rakyat. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, M Jaenudin meminta dinas kesehatan menegur puskesmas Nyalindung yang dinilai lemah dalam sisi pelayanan.
pria yang akrab disapa Jae ini mengakuĀ prihatin dengan kejadian tersebut. “IniĀ tidak boleh terulang lagi di kabupaten Sukabumi,” ujar Jae melalui sambungan selularnya.
Walaupun tidak berhubungan langsung dengan pelayanan kesehatan, kematian balita tersebut menurut Jae merupakan campuk bagi dunia kesehatan di Kabupaten Sukabumi. “Seharusnya petugas puskesmas cepat tanggap dalam melayani pasiennya,” tegas Jae.
Tidak seharusnya petugas puskesmas menganggap enteng pasien, apalagi dalam kondisi gawat darurat. Menurut Jae, pelayanan puskesmas Nyalindung harus dievaluasi karena ada kesan melakukan pelayanan seadanya pada balita yang akhirnya meninggal dunia tersebut.
“Urusan administrasi belakangan, utamakan pelayanan,” pungkas M. Jaenudin.
Diberitakan sebelumnya Balita tersebut diketahui bernama Alif Rajiq (3 tahun) putra pasangan Adi Maulana (27 tahun) dan Sari Asih Rosliana (23 tahun). Alif meninggal pada Rabu (28/3/2018) dinihari.
Kematian Alif jadi konsumsi publik, setelah kisah perjalanan pelayanan kesehatannya diceritakan di media sosial dan viral di media sosial.