Infoparlemensukabumi.com||Hamzah Gurnita, anggota Partai PKB di DPRD Kabupaten Sukabumi, berbicara tentang kasus jual beli obat oleh oknum pegawai RSUD Palabuhanratu yang terlibat dan menggunakan kop surat dinas. Ia menekankan betapa pentingnya melakukan studi mendalam tentang metode ini.
“Kami meminta usut tuntas, bukan hanya sampai sini. Kami juga harus mempertanyakan aliran-aliran lain,” kata Hamzah kepada wartawan.
Selain itu, ia mengingatkan bahwa selama proses hukum belum mencapai kesimpulan, penting untuk mengedepankan asas praduga tak bersalah.
Hamzah menegaskan, “Kita perlu mempertanyakan kasus jual beli obat oknum pegawai RSUD Palabuhanratu yang melibatkan dan menggunakan kop surat dinas menuai perhatian serius dari anggota DPRD.” Hamzah Gurnita, anggota DPRD terpilih dari Partai PKB, menyatakan bahwa praktik ini harus diuji secara menyeluruh.
Kami meminta usut tuntas, bukan hanya sampai di sini. “Kita juga harus mempertanyakan aliran lain,” kata Hamzah menggunakan watshap cat. Selain itu, ia mengingatkan bahwa selama proses hukum belum mencapai kesimpulan, penting untuk mengedepankan asas praduga tak bersalah.
Hamzah mengatakan, “Kita perlu mempertanyakan sudah berapa lama praktik ini terjadi di RSUD PLARA. Meskipun tidak ada kerugian negara, tindakan ini secara tidak langsung menurunkan kepercayaan distributor obat kepada pihak RSUD PLARA.”
Dalam hal ini, Hamzah menyatakan bahwa dia akan menggunakan kewajibannya sebagai anggota DPRD untuk mengawasi. “Itu hak kami sebagai anggota DPRD. Mari bantu kawal kami untuk melakukan pengawasan dan pembenahan di RSUD PLARA,” katanya.
DPRD berharap agar kasus ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan obat di rumah sakit, demi kebaikan pelayanan kesehatan masyarakat.
“Berapa lama praktik ini terjadi di RSUD PLARA. Meskipun tidak ada kerugian negara, tindakan ini secara tidak langsung menurunkan kepercayaan distributor obat kepada pihak RS Plara,” tandas Hamzah.